by

Sepak Bola Indah dan Menyerang Terancam Punah Menurut Pelatih RB Leipzig

Sepak bola indah, sepak bola menyerang. Begitulah tren sepak bola yang diyakini paling ideal dan dapat memuaskan pada penonton. Namun, menurut Julian Nagelsmann, sepak bola macam ini kian terancam oleh pilihan sepak bola pengecut.

Kekhawatiran Nagelsmann terkuak dalam wawancara dengan laman mantan klubnya, TSG 1899 Hoffenheim. Pelatih yang sekarang menangani RB Leipzig itu blak-blakan cemas menatap perkembangan sepak bola ke depan yang dibayang-bayangi sepak bola pengecut.

“Dalam hal konten, saya pikir tren bertahan secara ekstrem, mengandalkan umpan-umpan panjang dan serangan balik akan terus berlanjut,” urai Julian Nagelsmann seperti dikutip Football5Star.com dari laman resmi Hoffenheim.

Secara implisit, Nagelsmann menyebut tren permainan seperti itu tak ubahnya lonceng kematian bagi sepak bola. “Ketakutkan membuat kesalahan berkuasa, keberanian untuk menyerang pun runtuh,” ujar pelatih berumur 33 tahun itu.

Secara pribadi, Julian Nagelsmann memang tergolong pelatih yang menganut sepak bola menyerang. Dia mengandalkan pressing ketat guna mengejar kemenangan. Musim lalu, permainan rancak membawa Die Roten Bullen lolos ke semifial Liga Champions meskipun lantas dihentikan Paris Saint-Germain.

“Saya suka menyerang lawan di dekat gawang mereka karena jalur Anda ke gawang jadi lebih pendek jika Anda mampu mencuri bola jauh di depan,” kata Nagelsmann seperti dikutip laman resmi Bundesliga pada bulan lalu.

Kecemasan Nagelsmann cukup beralasan. Di tengah tren sepak bola dengan pressing ketat, transisi cepat dan akurat, serta penguasaan bola, salah satu antitesisnya adalah dengan bertahan total. Ini dikhawatirkan dapat mengikis kenikmatan orang-orang dalam menonton sepak bola.

Hal yang paling fatal dari sepak bola pengecut, seperti yang dikatakan Nagelsmann, adalah ketakutan membuat kesalahan. Hal ini akan membuat pemain tak lagi punya keberanian mengambil risiko dan menunjukkan hal-hal tak terduga. Padahal, unsur itu pula yang menyenangkan penonton.

Di samping soal sepak bola pengecut, Nagelsmann juga mengungkapkan prediksinya soal sepak bola pada tahun-tahun ke depan. Dia menilai bencana pandemi COVID-19 akan melahirkan perubahan besar. “Tergantung pada seberapa cepat pasar kembali pulih, biaya transfer dan gaji akan menurun,” kata dia lagi.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

News Feed